Sejak kondisi pandemi Covid-19 berlangsung, hampir semua sekolah terpaksa harus tutup dan melaksanakan pembelajaran secara daring. Akibatnya, banyak penjual makanan ringan yang tidak lagi dapat menjajakan dagangannya ke sekolah-sekolah.
Selama menjalankan usahanya ini, ia bahkan sempat terjerumus pada pinjaman bank titil atau rentenir.
Beruntung, hal tersebut tidak berlangsung lama dan ayah dari tiga orang anak ini mampu segera terlepas dari jeratan rentenir.
"Harusnya diawal-awal buka, jangan dulu mengambil karyawan baru untuk menjaga toko, karena masih bisa kita pegang sendiri. Sekarang akibatnya modal warung sudah habis dan hanya menyisakan beberapa barang saja untuk dijual," jelasnya, kepada…
Berjualan sayur keliling sudah menjadi rutinitas Aziz beberapa bulan belakangan ini, usai memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di proyek bangunan. Menurutnya, saat ini ia lebih tertarik memiliki usaha sendiri daripada bekerja ikut…
Disebutkan Ulfia, pinjaman pertama Rp2 juta digunakan untuk modal membuka usaha sembako online. Sedangkan pinjaman yang ke dua Rp5 juta untuk tambahan modal usaha sembako dan usaha berjualan pisang.