Dari Mesir, Ibrahim dan rombongan yang di dalamnya termasuk Siti Hajar kembali ke Hebron, di Palestina. Ini periode kedua Ibrahim di Palestina dalam catatan kehidupan Ibrahim.
Kalimat ini dengan mudah dimengerti bahwa ruh bukan bagian dari "diri". Sebab itu, dia bebas dari eksistensi diri, tidak berbentuk, tidak berwarna, tidak dapat ditangkap oleh panca indera.