“Bulan November tahun 2020 saya mulai terjun jadi petani organik dengan modal Rp35 ribu,” sebut Mikael Guardus Sintus, warga Desa Geliting, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, NTT saat ditemui di kebunnya, Senin (16/8/2021).
Hal tersebut ditunjukkan Universitas Negeri Semarang (Unnes) melalui UPT Pengembangan Konservasi, dengan menerapkan pengelolaan TPST (tempat pengolahan sampah terpadu), untuk mengatasi persoalan sampah, yang dihasilkan di lingkungan…
"Ulat hongkong mudah dibudidayakan, karena minim perawatan. Selain itu kebutuhan makannya juga sangat minim. Bahkan, kita bisa memanfaatkan sisa buah atau sayuran yang tidak terpakai. Sehingga biaya operasionalnya cukup rendah," katanya.