Konflik Harimau dan Warga Merangin Tewaskan Dua Orang
JAMBI – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi terus melakukan pemulihan kesehatan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang masuk dalam perangkap dipasang BKSDA, setelah terjadi konflik antara harimau dengan manusia yang menewaskan dua orang warga Kabupaten Merangin beberapa waktu lalu.
Kepala BKSDA Jambi Rahmad Saleh, di Jambi, Selasa, mengatakan harimau sumatera yang dievakuasi itu sekarang dilakukan proses rehabilitasi di tempat penyelamatan satwa dengan memberikan vitamin dan asupan makanannya.
“Perubahannya belum signifikan kondisinya jadi kami masih berikan makanan yang gampang diasup oleh harimau sumatera, masih jenis-ienis ayam yang kira-kira tidak membutuhkan energi yang banyak untuk harimau konsumsi, belum kami berikan jenis makanan sangat berat,” katanya lagi.
Kondisi harimau itu masih sangat mengkhawatirkan, dan pada kondisi di hutan patut diduga harimau ini saat mencari makan tetapi tidak mempunyai kemampuan lagi untuk berburu jika melihat kondisinya seperti ini.
Menurutnya lagi, secara ekologis rantai makanan harus ada, jadi di alam di samping babi hutan menjadi prioritas makannya itu ada jenis herbivora, jenis primata, dan ada juga mamalia kecil yang dapat dikonsumsi oleh harimau, sehingga seharusnya berada di daerah yang lebih bagus ekosistemnya.
“Kemudian keanekaragamannya masih bagus jadi kami harapkan kalau masih di pinggir-pinggir kawasan sudah habis babinya, bisa lebih masuk ke dalam hutan. Mudah-mudahan seperti itu, dan kejadian ini bisa diduga karena terganggu habitatnya, jadi secara ekologis ada beberapa rantai pakannya yang berkurang, selain itu habitatnya ada gangguan.