Ikan Cupang Jadi Pilihan Pembudidaya Kala Pandemi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Sempat alami kegagalan saat melakukan budidaya ikan lele mutiara karena kesulitan mencari cacing sutera, cacing darah membuat Ando Anjasmara mulai melirik ikan cupang. Warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan itu mengalihkan kolam semen tempat penetasan yang sempat dibiarkan kosong untuk menghemat modal.
Bermodalkan indukan jenis cupang hias, aduan, kolam permanen, aerator, sumur bor ia bisa melakukan penetasan ikan unik tersebut untuk mendapatkan indukan dan anakan.
“Ikan cupang indukan kami campurkan dalam satu kolam untuk proses kawin alami sebagian untuk persilangan warna, setelah menetas akan dipisahkan ke kolam pembesaran dan disortir menyesuaikan warna yang dihasilkan,” terang Ando Anjasmara saat ditemui Cendana News, Senin (18/1/2021).
Memenuhi kebutuhan ikan cupang untuk kontes,hasil warna diperoleh melalui persilangan indukan. Ia menyediakan ikan cupang untuk kontes yang mengandalkan estetika fisik, warna, sirip dan ekor. Butuh ketelatenan, kesabaran untuk mendapatkan cupang yang memiliki warna menarik. Kualitas air bersih sekaligus pemanfaatan kolam dengan pelindung alami ijuk, kiambang dilakukan agar sesuai habitat aslinya.
Semangat pantang menyerah usai gagal budidaya ikan lele membuat usahanya cukup sukses. Sebagian ikan cupang siap jual dipromosikan melalui komunitas pecinta ikan hias tersebut.
“Saya belajar bersama ayah yang sekaligus menjadi pendukung dalam menekuni usaha budidaya ikan air tawar, soal tehknis pemilihan air dan penanganan ikan,” terangnya.