Lamongan Daerah Potensial Temuan Arkeologi Prasejarah hingga Kolonial

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Lamongan, Jawa Timur, ternyata begitu banyak meninggalkan jejak-jejak peradaban. Terutama dari masa kepemimpinan Airlangga, yang dinyatakan sebagai salah satu masa di mana sistem pemerintahan mengayomi rakyat dalam segala aspek.

Peneliti Utama Arkeologi Sejarah Ilmu Budha Pusat Penelitian Arkeologi Nasional DR. Titi Surti Nastiti menyatakan dari hasil penelitian sejak tahun 2014 terlihat bahwa Lamongan merupakan daerah potensial temuan arkeologi mulai dari zaman prasejarah hingga masa kolonial.

“Temuan dari masa prasejarah antara lain candrasa, kapak corong, nekara, perhiasan dan manik-manik. Khusus dari zaman Hindu Budha yang dominan adalah prasasti zaman Airlangga yang ditemui di hampir seluruh Kabupaten Lamongan, runtuhan candi dan berbagai jenis artefak,” kata Titi dalam talkshow online tentang Situs Patakan, Minggu (29/11/2020).

Peneliti Utama Arkeologi Sejarah Ilmu Budha Pusat Penelitian Arkeologi Nasional DR. Titi Surti Nastiti saat talkshow online tentang Situs Patakan, Minggu (29/11/2020). -Foto Ranny Supusepa

Peninggalan masa Islam yang paling terkenal, lanjutnya, adalah kompleks makam dan Masjid Sendang Dhuwur yang dibangun sekitar abad-16. Sementara peninggalan masa kolonial antara lain terlihat pada bangunan di daerah Babat.

“Temuan masa Hindu Budha yang ada di Lamongan ini, masih belum terperhatikan dengan baik. Misalnya masih banyak batu candi yang kami temui di sawah atau ladang masyarakat maupun Yoni yang ditemukan di Dusun Candi, Desa Cangkring, Kecamatan Bluluk,” ucapnya.

Ada juga arca Rondo Kuning dan Arca Dewa yang ditemukan di Pemakaman Umum di Dusun Kambangan, Desa Lamongrejo, Kecamatan Ngimbang.

Lihat juga...