Pengelolaan Sampah Beri Nilai Tambah Ekonomi Warga

Sampah, ilustrasi -Dok: CDN

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menyatakan aktivitas pengelolaan sampah dinilai dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi warga, sehingga penting untuk diberikan pelatihan pengelolaan sampah pesisir kepada masyarakat.

“Pengelolaan sampah dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat. Sebab, sampah yang umumnya dinilai tak bermanfaat sebenarnya dapat diolah menjadi barang bernilai tambah,” kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP, Sjarief Widjaja, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (18/11/2020).

Ia memaparkan, KKP telah menggelar antara lain Pelatihan Pengelolaan Sampah Pesisir dan Sungai bagi masyarakat Jawa Timur, 16-20 November 2020.

Dalam pelatihan pengelolaan sampah tersebut, para peserta diberikan sejumlah materi, seperti cara memilah sampah, mengenal ekosistem dan konservasi, mengolah sampah plastik menjadi bijih plastik, dan memanfaatkan sampah organik untuk budi daya maggot.

“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan dalam pelatihan ini akan menjadi kebiasaan, yang pada akhirnya akan menular ke masyarakat di wilayah-wilayah lainnya. Jadi, gerakan dari kelompok-kelompok kecil masyarakat ini jika dilakukan di banyak tempat akan berdampak besar untuk mengurangi sampah plastik yang ada di Indonesia,” ujar Sjarief.

Kepala BRSDM memaparkan, pengelolaan sampah yang dapat memberikan nilai tambah ekonomi, antara lain telah dirasakan oleh masyarakat di Dusun Tanjungsari, Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, yang memanfaatkan sampah di sekitar Sungai Brantas.

Setiap harinya mereka mengumpulkan sampah yang berasal dari lingkungan sekitar mereka ke bank sampah yang tersedia.

Lihat juga...