Seni Tari, Pilar Jati Diri Bangsa
Editor: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur di Jakarta, Dwi Suyanto, mengatakan, seni tari sebagai solusi yang mencerahkan bagi kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Apalagi dirasakan Dwi, kesenian itu lebih sering mengajak manusia untuk introspeksi diri dan menumbuhkan toleransi.
“Seni tari telah mampu menjadi pilar jati diri bangsa yang menyatukan kita hidup berdampingan dengan bangsa-bangsa di dunia,” kata Dwi kepada Cendana News, saat ditemui di Anjungan Jawa Timur Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (27/4/2019).
Pada perayaan Hari Tari Sedunia 2019, pihaknya menampilkan pagelaran Panggung Tanpa Sela Kami Muda Kami Menari di Anjungan Jawa Timur TMII pada Sabtu.
Pagelaran dengan tampilan kolaborasi tarian tradisi dan modern ini merupakan momentum penting. Karena menurutnya, tari sebagai bagian seni budaya bangsa harus dilestarikan. Pagelaran ini momentum yang baik untuk berkontribusi kepada bangsa dan negara Indonesia.
“Menari dengan berbagai keunikan yang sangat beragam, kita mampu tampil sebagai jati diri bangsa menuju Indonesia emas,” tegas Dwi.
Menurutnya, Jawa Timur mempunyai kekayaan budaya yang sangat banyak. Baik itu budaya yang bersifat hiburan rakyat maupun bernilai adiluhung. Untuk itu, berbagai program kegiatan Badan Penghubung Daerah Jawa Timur di Jakarta, selalu mengarah pada aset budaya yang dimiliki.
Seperti kegiatan gelaran Panggung Tanpa Sela ini adalah merupakan salah wujud kecintaan pada kesenian daerah khususnya seni tari.
“Kami ingin ikut ambil bagian. Dalam upaya memberikan jembatan proses kreasi insan tari. Dalam membuktikan eksistensi seni tari di tengah hiruk-pikuk globalisasi dan era modernisasi,” ujarnya.