YOGYAKARTA – Kelompok Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menciptakan kompor gasifikasi ergonomi yang memanfaatkan potensi energi alternatif biomassa.
“Kompor gasifikasi ergonomi atau Kogami itu kami rancang untuk memanfaatkan biomassa padat. Biomassa adalah bahan biologis hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar seperti serpihan kayu atau batok kelapa,” kata koordinator kelompok Agung Triana, di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, gasifikasi itu merupakan proses konversi bahan bakar padat menjadi gas dan mampu bakar, seperti CO, CH4, dan H2 melalui proses pembakaran dengan suplai udara terbatas. Bahan bakar yang dibutuhkan untuk gasifikasi adalah material yang mengandung karbon seperti biomassa.
“Hasil gasifikasi dari biomassa itu adalah gas metana yang merupakan gas mampu bakar. Kogami memanfaatkan proses gasifikasi dari biomassa sebagai bahan bakarnya,” kata Agung lagi.
Ia menjelaskan, Kogami dibuat dengan menyertakan agen gasifikasi uap, sehingga mampu memperkaya hidrogen yang mampu meningkatkan nilai kalor.
Kompor itu juga mengedepankan aspek ergonomi, sehingga dapat mengeluarkan abu dan memasukkan bahan bakar dengan mudah.
“Kompor itu bisa beroperasi secara kontinu. Selain itu, kompor tersebut juga dilengkapi dengan teknologi plasma termal yang memudahkan dalam penyalaan api seperti pada penggunaan kompor elpiji,” kata dia pula.
Menurutnya, selain menggunakan bahan bakar yang dapat diperbarui dan memaksimalkan potensi energi alternatif di Indonesia yang belum digunakan secara penuh, Kogami juga akan memenuhi kebutuhan terhadap “green kitchen” dengan hasil pembakaran yang lebih ramah lingkungan.